SYUKUR merupakan kualitas hati yang terpenting.
Dengan bersyukur kita
akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan
tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang
dan tak bahagia.
Ada dua hal yang sering membuat kita
tak bersyukur, pertama kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita
inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.

Tentunya, engkau boleh memiliki keinginan, tapi engkau perlu
menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Engkau dapat mengubah
perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah engkau miliki. Cobalah lihat
keadaan di sekelilingmu, pikirkan yang engkau miliki, dan syukurilah. Engkau
akan merasakan nikmatnya hidup.
Hal kedua yang sering membuat kita tak
bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang
lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada
orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri,
lebih s ukses, dan lebih kaya dari kita.
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau
dari rumput di pekarangan sendiri. Tetapi yakinlah, setelah engkau hampiri
lebih dekat, rumput tetangga yang hijau itu ternyata juga memiliki rumput dan alang-alang coklat yang kering, dan tanah
kering yang tidak subur. jadi, semua sama saja, sama seperti manusia
yang tak sempurna, kehidupan juga tidak pernah seratus persen bahagia.
Mensyukuri nikmat Allah merupakan sebuah keniscayaan
bagi rtiap muslim. Dengan bersyukur, hati akan terasa tenteram dan keberkahan hidup pun didapatkan. Sebaliknya, jika
kufur nikmat, maka hati
akan terasa gelisah, dipenjara nafsu, keinginan, dan syahwat. Orang yang kufur
nikmat hidup dalam belenggu dunia.
Dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 112, Allah
memperingatkan manusia akan balasan bagi
siapa saja yang kufur akan nikmat yang telah dianugerahkanNya.
"Dan Allah telah
membuat suatu perumpamaan sebuah negeriyang dahulunya aman lagi tenteram,
rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada
mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yangselalu
merekaperbuat."
Ayat di atas harus kita jadikan
sarana introspeksi diri. Sudahkah kita
menjadi manusia ahli syukur? Orang yang pandai bersyukur adalah orang
yang tahu diri. Menyadah bahwa semua rezeki yang dimiliki adalah anugerah dari
Allah. Orang yang pandai bersyukur adalah orang
yang senantiasa bertaqarub kepada Allah dalam setiap waktu, dalam setiap
ibadah, dan amalan.
No comments:
Post a Comment