Saturday, June 9, 2012

Bersyukurlah


SYUKUR merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.
Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur, pertama kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.


 
Tentunya, engkau boleh memiliki keinginan, tapi engkau perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Engkau dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah engkau miliki. Cobalah lihat keadaan di sekelilingmu, pikirkan yang engkau miliki, dan syukurilah. Engkau akan merasakan nikmatnya hidup.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, lebih s ukses, dan lebih kaya dari kita.
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Tetapi yakinlah, setelah engkau hampiri lebih dekat, rumput tetangga yang hijau itu ternyata juga memiliki rumput dan alang-alang coklat yang kering, dan tanah kering yang tidak subur. jadi, semua sama saja, sama seperti manusia yang tak sempurna, kehidupan juga tidak pernah seratus persen bahagia.
Mensyukuri nikmat Allah merupakan sebuah keniscayaan bagi rtiap muslim. Dengan bersyukur, hati akan terasa tenteram dan keberkahan hidup pun didapatkan. Sebaliknya, jika kufur nikmat, maka hati akan terasa gelisah, dipenjara nafsu, keinginan, dan syahwat. Orang yang kufur nikmat hidup dalam belenggu dunia.
Dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 112, Allah memperingatkan manusia akan balasan bagi siapa saja yang kufur akan nikmat yang telah dianugerahkanNya.
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan sebuah negeriyang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yangselalu merekaperbuat."
Ayat di atas harus kita jadikan sarana introspeksi diri. Sudahkah kita menjadi manusia ahli syukur? Orang yang pandai bersyukur adalah orang yang tahu diri. Menyadah bahwa semua rezeki yang dimiliki adalah anugerah dari Allah. Orang yang pandai bersyukur adalah or­ang yang senantiasa bertaqarub kepada Allah dalam setiap waktu, dalam setiap ibadah, dan amalan.

No comments:

Post a Comment